![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibdNvIKije0UDOhtLyq7ewjHJG7QMZWN9YXlTpZW1OAcZgWGHpODXaaQO91qjf704uxlvUFp8jB1Rt6eWpQ7JCSeAWuATCCuL4GCV1_QsSNWTC34RHXbdHK3Yb7oPgWv7i0oYUqDkscdE/s200/Logo+Pos+Indonesia+%281%29.jpg)
Perposan "Modem" di Indonesia sejak 1602 di jaman V.O.C (Verenigde
Oost Indische Compagnie). Perhubungan pos pada waktu itu dilakukan terbatas
diantara kota-kota tertentu di P.Jawa dan luar P.Jawa dengan menggunakan alat
angkut kereta kuda dan kapal layar pacalang. Pada waktu itu suratpos
ditempatkan pada Stadsherbrg (Gedung Penginapan Kota) dan belum dilakukan
pengantaran suratpos,sehingga tiap orang dapat memeriksa apakah ada suratpos
baginya. Sebuah kantor pos pertama kali didirikan di jakarta pada tahun 1746
oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff dengan tujuan untuk lebih
menjamin keamanan suratpos. Beberapa tahun kemudian didirikan kantorpos di
kota-kota lainnya. Pada 1809 dibangun jalan Raya Pos (Groote Postweg) oleh
Gubernur Jenderal Daendels yang membentang sepanjang 1000 km dari anyer ke
panarukan. Pembangunan jalan raya pos membawa perubahan luar biasa dalam
perhubungan pos. Waktu tempuh dari Jawa Barat ke Jawa Timur yang sebelumnya
memakan waktu 40 hari dapat diperpendek menjadi 6 hari. Hingga saat ini
perjalanan pos Indonesia memang sudah berlangsung selama empat abad, tetapi
sejarah pos indonesia dimulai pada 27 September 1945, ketika sekelompok
angkatan muda PTT merebut gedung pusat PTT di Bandung dari kekuasaan Jepang.
Fase ini merupakan tonggak dimulainya pengelolaan dan pelayanan pos oleh
bangsa Indonesia. Peristiwa 27 September 1945 lebih dikenal sebagai
"Hari Bhakti Postel".
|
0 komentar:
Posting Komentar